Hari ke dua, Sabtu 18/05/2013, di Cisarua dalam rangka Rihlah
Guru Kuttab Al-Fatih cukup berkesan. Ada banyak agenda yang dilaksanakan pada
hari ini mulai dari qiyamullai sampai rihlah ilmu baik yang dilaksanakan di villa
maupin ke Wadi Mubarok. Yang mana dalam setiap agenda tentu ada hikmah yang
menyelimutinya baik untuk diri sendiri maupun bagi peserta secara umum. Pada catatan
sederhana ini akan saya torehkan rangkain kegiatan yang kita lakukan seharian
ini beserta hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari setia kegiatan maupun
peristiwa.
Agenda pertama yang dilakukan setelah bangun tidur tentu
adalah qiyamullail. Di mana semua peserta dibangunkan untuk qiyamullail sampai
menunggu adzan subuh. Aku sendiri ketika terbangun dari tidur sudah menyaksikan
beberapa ustadz yang qiyamullai. Ada yang bacaan qur’annyadibacakan secara sirr
(lirih) ada juga yang secara zhohir (terdengar keras). Dari mimik wajah serta
bacaan sholat para ustadz kelihatan bahwa mereka sholat dengan sangat khusyu’. Karena
shalat tahajjud dijadikan sarana untuk murojaah bacaan. Kemudian dilanjutkan
dengan shalat subuh berjamaah dan kultum yang disampaikan oleh salah satu
ustadz Kuttab al-Fatih.
Salah satu agenda besar yang dilakukan di hari ini adalah
rihlah ilmu ke Al-Wadi Al-Mubarok di Desa Kuta Kecamatan Megamendung Kab.
Bogor. Karena keberangkatan ke tempat tersebut dilaksanakan jam 09.00 wib, maka
sebelum berangkat para guru terlebih dahulu olah raga dan sarapan pagi.
Karena di lingkungan villa terdapat kolam renang maka olah
raga yang kita kerjakan adalah renang tentunya. Di kuttab sendiri ada 3 (tiga)
olah raga favorit yang diajarkan kepada para santri yaitu renang, berkuda, dan
memanah karena olah raga yang ditekankan Rasulullah Muhammad SAW adalah ketiga
jenis tersebut. Kita meyakini bahwa olah raga tidak hanya berfungsi sebagai
olah fisik apalagi permainan. Namun di sana ada unsur ibadah karena olah raga
memiliki fungsi agar kuat ibadah, menegakkan agama Allah, dan keterampilan.
Yang pertama sekali masuk ke kolam renang adalah Ustadz Ja’far
dan disusul oleh ustadz-ustadz yang lain termasuk saya. Meski dingin tapi
teman-teman cukup senang untuk beratraksi sesuai dengan keterampilan
masing-masing. Agar renangnya semakin menantang maka kita berenang sambil
bermain polo air memasukkan bola ke gawang musuh kemudian kuda-kudaan, adu
fisik sambil menjatuhkan musuh. Setelah terasa capek, kita semua sarapan pagi
dengan menu nasi goreng. Seusai makan, masih ada ustadz-ustadz yang bermain
futsal sejenak karena waktu belum menunjukkan pukul 09.00 wib.
Setelah jam 09.00 wib, barulah perjalanan menuju Al-Wadi
Al-Mubarok di mulai. Kombinasi perjalanan hampir sama seperti saat
keberangkatan dari Depok. Di mana sebagian berangkat dengan kendaraan roda dua
dan sebagian lagi dengan kendaraan roda empat. Saya sendiri naik mobil bersama
ustadz abu hisyam, abu syahidah, ust hasan, ust brian dan 3 (tiga orang
akhwat). Perjalanan dipandu oleh ustadz
Ja’far karena beliau lebih paham tentang Al-Wadi Al-Mubarok di mana beliau juga
pernah nyantri di sana. Akibat jalan yang menuju puncak hanya difungsikan 1
(satu) arah, jadi kita harus mutar-mutar mencari jalur alternaif.
Alhamdulillah sekitar jam 10.00 Wib, kita baru tiba di
Al-Wadi Al-Mubarok. Awalnya saya belum paham tentang tempat ini. karena
teman-teman hanya bilang Wadi Mubarok tanpa menspesifikkan pemanfaatannya. Setiba
di sana, saya baru agak paham bahwa Al-Wadi Al-Mubarok adalah Lembah Para Penghafal
Qur’an. Semacam pondok pesantren, namun posisinya ada di lembah. Selain
menghafal Al-Qur’an dan belajar ilmu agama, mereka juga diajarkan bertani dan
beternak. Di mana di sini terdapat peternakan kambing dan sapi serta areal pertanian.
Ketika berada di sana, saya bersama rombongan sempat
berkeliling-keliling baik di kawasan pondok maupun di areal pertanian dan
peternakan. Tempatnya cukup bagus dan indah. Bahkan di sela-sela waktu, Ust.
Budi Ashari, host acara Khalifah Trans 7 yang sekaligus juga pembina di Kuttab
Al-Fatih, menyempatkan shooting di tempat tersebut. Di samping itu,
orang-orangnya juga ramah. Kami di sambut dengan baik. Di sudut-sudut pondok
putri juga kelihatan beberapa santri putri yang menggunakan cadar dengan
pakaian yang sangat tertutup. Di samping itu para santri putra dengan giat
mengkaji dan menghafalkan Al-Quran.
Kita juga mendapat taushiah dari salah satu syech yang ada di
sana, Syekh Abdul Karim. Dia merupakan ustadz talaqqinya para santri. Inti dari
ceramah yang diajarkan adalah tentang berta’amul
ma’al Qur’an (berinteraksi dengan Al-Quran). Di mana Al-Quran merupakan
salah satu nikmat agung yang wajib kita syukuri. Di dalamnya terdapat banyak
petunjuk yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehingga kita harus
memahami dan melaksanakan kandungan yang ada di dalamnya. Kita juga wajib bersyukur
karena dilahirkan sebagai ummat Nabi Muhammad, Sayyidul Ambiya’ dengan agama Islam sebagai pamungkas terhadap
seluruh nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Setelah menikmati suasana di sana, kita siap-siap untuk
kembali ke Villa di Cisarua. Namun sebelum kembali saya sempatkan untuk
menikmati susu kambing yang disuguhkan kepada kami. Kemudian lanjut sholat
Zhuhur dan Sholat Ashar dengan dijamak. Perjalanan kembali ke Villa Cuma mebutuhkan
waktu sebentar, sepertinya kurang dari satu jam karena jalur ke Bogor – Puncak sudah
bisa dilalui, tidak berputar-putar seperti ketika berangkat ke Wadi.
Setiba di Villa, para ustadz langsung istirahat kerena sore
dan malam kita masih ada kegiatan.
Setelah waktu masuk, kita melanjutkan kembali agenda yang
cukup istimewa yaitu saling memberi nasihat baik terutama untuk diri sendiri
sebagai hasil dari rihlah ilmu yang kita lakukakan. Paristiwa-peristiwa yang dialami
atau diamati dicoba dicari hikmah atau pesan yang terkandung di dalamnya.
Subhanallah, pesan-pesan yang disampaikan sangat menyentuh dan masuk ke dalam
hati. Satu persatu menyempaikan nasihatnya masing-masing, dan tidak sedikit
yang menitikkan air mata baik ketika menyampaikan atau mendengar nasihat yang
diungkapkan. Dari nasihat-nasihat itu kita bisa saling mengingatkan dan
menguatkan. Allahu akbar.
Malam setelah Sholat Maghrib jamak Isya dan makan malam. Kita
kembali melakukan agenda rihlah ilmu di Villa Putri Cisarua yang diisi oleh Ust. Budi Ashari. Kajian ilmu
yang disampaikan diawali dengan membacakan surat Al-An’am ayat 84-88. Di dalam
ayat tersebut dikisahkan tentang para Nabi utusan Allah SWT yang berhubungan
antara satu dengan yang lain misalkan antara Ishaq as. dan Ya’qub as., yaitu
bapak dan anak. Antara Musa as. dan Harun as. yang saudara, dan lain-lain.
Salah satu pelajaran yang bisa diambil dari ayat tersebut
adalah bahwa kesholehan atau kenabian bukan dari keturuanan atau nepotisme
namun bisa dari proses pendidikan yang dilakukan terhadap anak. Contoh jika Nabi
Ishaq dan Nabi Ismail bukan karena ayahnya, Nabi Ibrahim as. seorang nabi
sehingga mereka pun berhak menjadi nabi. Namun karena pendidikan yang diberikan
Ibrahim a.s. kepada kedua anaknya sehingga kita cukup berkata sudah selayaknya
jika bapaknya Ibrohim as. maka anaknya bisa seperti ishaq dan Ismail. Fenomen
yang aneh di masyarakat kita adalah persepsi masyarakat tentang putra seorang
kiyai apabila mereka nakal. Tanggap yang terdengar tidak enak dari masyarakat
adalah mereka menganggap hal itu bukan masalah karena toh pada akhirnya mereka akan
kembali menjadia anak yang sholeh. Tentu model ini tidak baik baik bagi anak,
orang tua, juga masyarakat.
Pesan lain yang disampaikan ustadz Budi terutama bagi yang
belum menikah adalah bahwa ayah berkewajiban mencarikan ibu yang baik untuk
anaknya. Karena salah satu hak anak yang harus dipenuhi oleh para ayah adalah
mencarikan ibu yang sholeh buat anaknya. Dan yang sudah menikah maka menjadikan
ibunya menjadi lebih sholih lagi.
Demikian catatan sederhana yang bisa saya torehkan di malam
ini menjelang tidur. Rasanya mata belum mau tidur jika belum menuliskan
sesuatu. Yang paling mudah adalah menuliskan pengalaman sehari-hari karena hal
itu lebih dekat dengan para penulis. Jadi lebih mudah dalam mendeskripsikan
keadaan. Semoga bermanfaat bagi kita semua terutama saya peribadi dalam
berlatih menyusun kata-kata dan untuk bacaan masa mendatang meski minim ilmu. Dari
sini diaharpakan akan ada feed back dari
segenap pembaca baik kritik dan saran sehingga ada masukan-masukan baru yang
membangun.
Villa Putri, Cisarua, Bogor,
Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 23.35 Wib
'afwan boleh bagi informasi ttg psntren ini? ke nomor: 08996964045
BalasHapussprtinya sya trtarik dg psntren ini.
ini link nya http://www.wadimubarak.com/
BalasHapus