Sudah lama rasanya aku tidak menulis lagi meski sekedar membuat coret-coretan di laman kesayanganku ini. Mungkin karena beberapa bulan terakhir aku cukup disibukkan dengan urusan kampus dan urusan pekerjaan. Namun aku mulai sekarang akan bertekat atas izin Allah subhanahuwat'ala untuk bisa tetap menulis meski hanya membuat catatan kecil setiap hari meski berada di tengah-tengah kesibukan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, melalui laman ini aku akan berbagi mengenai pengalaman MABIT bersama guru-guru Kuttab Al-Fatih Semarang yang diselenggarakan pada hari Jum'at tanggal 05 September 2014 di Kuttab Al-Fatih Semarang yang beralamat di Jalan Bulusan IV Tembalang, Semarang.
Hari Jum'at malam Sabtu, tepatnya pada tanggal 05 September 2014 merupakan kali pertama untuk Tahun Ajaran 2014 - 2015 para asatidz dan asatidzah Kuttab Al-Fatih Semarang mengadakan Mabit (bermalam) di Kuttab. Mabit ini merupakan agenda untuk saling mengakrabkan para guru serta meningkatkan spirit ruhiyah Kuttab Al-Fatih Semarang. Maka wajar saja jika Mabit ini disebut sebagi Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT).
Mabit #1 ini diikuti oleh 9 orang dari 11 guru yang ada. Enam orang ustadz dan tiga orang ustadzah. Mabit guru Kuttab Al-Fatih Semarang insya Allah akan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali di kuttab. Mabit ini juga merupakan salah satu bentuk up-grading para guru Kuttab Al-Fatih Semarang. Selain itu juga bisa menjadi sarana pendekatan dan pengakraban para guru.
Mabit #1 ini dilaksanakan mulai dari sesaat sesat sebelum Shalat Maghrib sampai pagi hari. Sore hari sebelum Maghrib para asatidz sudah hadir di kuttab mempersiapkan tempat dan acara. Salah satu agenda besar kita pada mabit kali ini adalah mengkhatamkan Al-Qur'an dengan membagi-bagi bacaan. Dalam 1 malam, para asatidz diminta untuk membaca Al-Qur'an sebanyak 2 atau 3 juz. Al-Qur'an yang 30 Juz bisa dibaca dalam 1 malam.
Setelah selesai shalat Maghrib, para ustadz muroja'ah sebentar sebelum makan malam, kemudian dilanjutkan shalat Isya berjamaah di masjid. Setelah selesai Shalat Isya, kegiatan dilanjutkan dengan kajian yang dipandu oleh Ust. Taufik Elhakiem, Lc. Beliau merupakan penanggung jawab syari'ah di Kuttab Al-Fatih Semarang. Materi kajian kali ini membahas seputar penguatan ruhiyah untuk teman-teman. Ust. Taufik menyampaikan tentang 4 (empat) hal yang apabila ada pada diri setiap muslim, maka dunia tidak akan meninggalkannya, yaitu: Menjaga Amanah, Berkata Jujur, Berakhlaq yang Baik, dan Menjaga Makanan. Meski agak ngantuk tapi teman-teman tetap semangat mendengarkan kajian.
Usai kajian, para guru ikhwan bercengkerama di teras joglo kuttab sembari menikmati cemilan ringan dan kopi hangat. Kita berbagi pengalaman mengajar di Kuttab Al-Fatih Semarang. Ada banyak kisah-kisah yang menarik yang dialami oleh teman-teman dalam berinteraksi dengan anak. Sesekali teman-teman berbicara juga tentang masa depan kuttab terutama Kuttab Al-Fatih Semarang, yang pada tahun yang akan datang mungkin akan pindah lokasi ke sekitar Pucang Gading. Terkadang juga muncul selentingan teman-teman mengenai jodoh sehingga mengundang senyum dan tawa di antara teman-teman.
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib, tapi teman-teman masih asyik dengan obrolannya. Hingga ada yang mengingatkan di antara kita untuk istirahat karena keesokan harinya masih ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan. Pada sepertiga malam yang akhir, teman-teman diharapkan untuk bisa qiyamullail dan tadarus terutama bagi yang belum selesai bacaannya. Kemudian shalat Shubuh, kultum Shubuh, olah raga, dan persiapan untuk Halaqah Orang Tua Santri Kuttab Al-Fatih Semarang. Akhirnya kami tidur di Gazebo depan karena joglo utama dipakai tidur oleh para guru akhwat.
Sekitar pukul 03.00 Wib, para guru mulai bangun dan qiyamullai serta tadarus. Dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah dan kultum. Kultum pagi disampaikan oleh ust Syarifuddin, Lc. Teman-teman mendengarkan dengan penuh perhatian, meski udara pagi masih terasa sedikit dingin. Usai kultum, kita mempersiapkan tempat untuk Halaqah Orang Tua Santri Kuttab Al-Fatih Semarang, karena sekitar pukul 08.45 WIB akan diadakan Halaqah untuk orang tua santri.
Setelah selesai merapikan tempat, antara guru putra dan guru putri berbagi peran. Guru putra olah raga dengan santri pondok pesantren mahasiswa "Insanul Iman" yang berada di depan Kuttab. Sedangkan, guru putri masak nasi goreng untuk sarapan pagi para guru. Kegiatan olah raga para ustadz diisi dengan olah raga futsal antara guru kuttab melawan santri pondok Insanul Iman. Kita bertanding di Lapangan Futsal di sekitar Jalan Mulawarman. Lapangan futsal ini tergolong murah, hanya Rp. 30.000 / jam. Meski lapangannya sederhana dan berlantai kayu, kita bertanding dengan cukup seru dengan gol-gol yang saling berbalas.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 07.40 Wib. Kami masih asyik main futsal. Dari waktu yang harusnya hanya 1 jam. Kami diperbolehkan bermain lebih karena belum ada yang mau pakai lapangan dan kebetulan teman-teman pondok memang sudah menjadi member dan sudah biasa bermain di lapangan ini. karena ingat, sebentar lagi ada halaqah orang tua santri kuttab, dan kami juga belum mandi dan sarapan, akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri pertandingan dan kembali ke Kuttab Al-Fatih Semarang.
Di sana para ustadzah sudah menunggu. Ternyata mereka belum mulai makan sebelum para ustadz kembali ke kuttab. Nasi goreng bakso dan telur ceplok serta setup pisang telah dihidangkan dan siap untuk disantap. Para asatidzah masak sendiri di rumah kos salah satu guru kuttab. Sebagian di antara kita langsung sarapan dan sebagian lagi mandi mengingat kamar mandi hanya 2 maka kami mandi bergantian. Usai mandi dan sarapan pagi, kami kembali mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk halaqah orang tua santri kuttab. Halaqah kali ini membahas mengenai sistem pembelajaran Al-Qur'an dan Iman di di Kuttab Al-Fatih yang dipandu oleh Ust Nur Khasan (Koordinator Al-Qur'an Kuttab Al-Fatih Semarang), dan Ust Tajmi'uddin (Koordinator Kelas Iman Kuttab Al-Fatih Semarang).
Betapa indahnya kebersamaan yang aku rasakan bersama para asatidz dan asatidzah Kuttab Al-Fatih Semarang. Meski mabit-nya hanya satu malam, tapi efeknya luar biasa bisa mengakrabkan para guru dengan kebersamaan yang ada serta dapat mengenal lebih dekat antara satu dengan yang lain dengan demikian semuanya akan bisa saling memahami. Perbedaan-perbedaan yang ada semoga menjadi penguat. Selain itu, Mabit ini tentu juga bisa menambah spirit ruhiyah guru Kuttab Al-Fatih Semarang sehingga suasana belajar-mengajar di Kuttab Al-Fatih bisa semakin nikmat atas tuntunan dari Allah subhanahuwata'ala. Wallahu a'lam bishshowab
Bukit Kencana,
Selasa, 09 September 2014.