Di awal tahun 2015, tepatnya pada tanggal 01 Januari 2015, saya bersama
istri berlibur di kota Semarang. Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah pusat
Kota Semarang. Namun pada hari tanggal 01 Januari 2015, kondisi di pusat Kota
Semarang tersebut cukup memperihatinkan karena padam malam harinya telah
dijadikan sebagai tempat konser malam perayaan malam Tahun Baru.
Sebagian besar orang mungkin berfikir bahwa pusat Kota Semarang adalah
Simpang Lima atau di Sekitar Tugu Muda. Pendapat itu adalah pendapat yang tidak
tepat. Pusat sesungguhnya kota semarang berada di ujung timur Jalan Pemuda
dekat dengan Jembatan Berok. Pusat Kota Semarang ditandai dengan sebuah tugu
yang berada di tengah taman di antara Gedung Keuangan Negara dan Gedung Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Jawa Tengah. Tugu tersebut dinamai
dengan Tugu Semarang Nol Kilometer.
Ketika Anda sedang dalam perjalanan menuju Kota Semarang, barangkali Anda
sering melihat penanda sebagai penunjuk jarak menuju kota. Misalnya SMG 30KM,
artinya jarak dari tempat tersebut adalah sejauh 50 km menuju pusat kota
semarang yang berada di Semarang Nol Kilometer.
Yang mungkin juga tidak terpikir oleh kita adalah bahwa fungsi lain dari
penanda ini adalah untuk memudahkan orientasi seseorang yang berada di dalam
kota. Penomoran jalan sesungguhnya berpatokan pada titik nol kilometer tersebut.
Semakin dekat dengan tugu, nomor jalan semakin kecil; semakin jauh dengan tugu
berarti nomornya semakin jauh. Namun sekarang, sistem penomoran ini hampir sudah
tidak dianut lagi.
Sayang, Tugu Semarang Nol Kilometer ini rasanya kalah pamor dibandingkan
dengan objek-objek lain di Kota Semarang sehingga tidak banyak diperhatikan
orang. Pemerintah menandai pusat sesungguhnya Kota Semarang hanya dengan sebuah
tugu mungil setinggi + 2 meter pada sebuah taman berukuran kecil. Atap tugu
tersebut dibuat berbentuk joglo, dan keempat sisinya berhiaskan lambang Kota
Semarang, dan bagian bawah terdapat tulisan “Semarang Nol Kilometer” dengan
warna emas.
Tugu Semarang Nol Kilometer merupakan salah satu situs bersejarah Kota
Semarang meskipun tugu tersebut tidak diketahui secara pasti kapan
pembuatannya. Namun tenda itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sekitar
tahun 1906. Penentuan itu mengacu pada tradisi Eropa yang dianut Pemerintah
Belanda yang menjadikan kantor pos sebagai sentrum kota. Dan Tugu Semarang Nol
Kilometer ini berada di ujung Jalan Pemuda, tempat Kantor Pos Besar Kota Semarang
berada.
Tidak jauh dari Tugu Semarang Nol Kilometer ke arah Timur Laut terdapat
banyak situs bersejarah yang sayang untuk dilewatkan. Tidak Jauh dari tugu
terdapat Kali Berok yang tempo doeloe digunakan sebagai jalur pelayaran kapal-kapal
barang sehingga bisa memasuki kota. Setelah menyeberangi jembatan Kali Berok, Anda
dapat menikmati pemandangan bangunan-bangunan lawas yang dibangun sejak zaman
penjajahan Belanda. Kawasan tersebut dikenal dengan Kota Lama yang merupakan
pusat Kota Semarang tempo doeloe.
Dari Tugu Semarang Nol Kilometer ke arah Tenggara terdapat Pasar Johar yang
merupakan pusat perbelanjanaan tradisional Kota Semarang. Pasar Johar pada tempo
doeloe merupakan alun-alun Kota Semarang namun sekarang telah tergusur dengan
keberadaan pasar tersebut. Pasar Johar juga berdampingan dengan Masjid Agung
Semarang atau Masjid Besar Kauman yang pada masanya digunakan sebagai pusat
penyebaran agama Islam di Semarang. Masjid ini dibangun oleh Ki Ageng Pandanaran,
pada awal ke-16 sebagai pusat penyebaran Islam di Semarang.
0 Comments:
Posting Komentar