Catatan Zoom 1DOA
📅 Jumat, 16 Mei 2025
Pemteri Abi EEn
Kebaikan yang Sempurna
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, sungguh Allah Maha Mengetahui."
(QS. Ali ‘Imran 3: 92)
Kebaikan sejati tidak hanya tentang amal biasa, tetapi tentang mengorbankan sesuatu yang kita cintai demi jalan-Nya.
Baik vs. Benar: Tantangan Transisi
Banyak orang sudah baik, tetapi belum tentu benar. Apa penghalangnya?
Malas – Merasa cukup dengan ritual tanpa makna.
Niat yang Tergeser – Contoh: Anak ke masjid hanya untuk dapat jajan, bukan untuk menuntut ilmu.
Dampak: Pola pikir anak rusak, ibadah jadi transaksi duniawi.
Solusi: Orang tua harus tegas menanamkan niat ikhlas dan menjelaskan tujuan sebenarnya.
Rezeki Sejati
Rezeki bukan sekadar harta, tetapi:
✔ Mampu membimbing orang lain ke kebaikan.
✔ Menghidupkan rumah tangga dengan nilai-nilai Allah.
✔ Mendapatkan keberkahan dalam keluarga.
✔ Bisa mengajak orang berumrah atau beribadah.
Masjid: Pusat Kehidupan Jiwa
Jangan jadikan masjid hanya untuk Sholat Jumat! Jadikan ia:
Tempat menghidupkan hati setiap hari.
Sumber ilmu dan ketenangan.
Simbol transisi dari baik menuju benar.
Penutup
Kebajikan sempurna dimulai dengan pengorbanan. Mulailah dengan:
Memberi apa yang kita cintai.
Memperbaiki niat dalam setiap langkah.
Konsisten menjadikan masjid sebagai rumah kedua.
Barakallah fiikum – Semoga Allah memberkahi kita semua. Sampai bertemu di Baitullah!