Review Sesi II Akademi Siroh (Sabtu, 23 Januari 2016)
Masa Sebelum Kenabian bersama Ust Rofiq Hidayah, Lc
Oleh: Syah Azis Perangin Angin
Kuttab Al-Fatih Semarang
Dalam membahas masa sebelum kenabian
maka sebelumnya harus diketahui dulu masa kenabian. Di mana masa kenabian
dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu yaitu pada saat beliau berusia 40
tahun. Jadi kehidupan Rasulullah sejak lahir sampai diutus menjadi rasul
disebut masa sebelum kenabian yang mana dalam kajian siroh (sejarah kehidupan
Rasulullah) disebut sebagai "qabla bi'tsah". Dalam kajian ini
maka pembahasan yang sering dikaji adalah skenario apa yang dibuat oleh Allah
mempersiapkan Muhammad SAW menjadi seorang Nabi dan Rasul.
Kelahiran Nabi Muhammad adalah jawaban
dari Doa Nabi Ibrohim a.s. dan kabar gembira yang disampaikan oleh Nabi Isa
a.s. Karena itu, ahlu kitab dari orang-orang Yahudi dan Nasrani menunggu-nunggu
kelahiran Nabi Muammad. Bahkan mereka sangat paham tentang info yang detil
tentang kelahiran nabi.
Nabi Muhammad adalah orang yang memiliki
garis keturunan yang baik dari keturunan suku Quraisy. Beliau dilahirkan dalam
keadaan yatim pada hari Senin 9 Rabi'ul Awwal tahun gajah bertepatan dengan
tahun 571 M. Kebiasaan bangsa Arab ketika ada bayi yang lahir maka akan
disusukan ke luar kota dengan tujuan menjauhkan dari penyakit, mengokohkan
fisik, dan agar mampu berbahasa dengan fasih. Orang Yang pertama menyusui
beliau adalah Tsuaibah, kemudian disusui oleh Halimah di perkampungan Bani
Sa'at selama 2 tahun.
Setelah 2 tahun Halimah meminta agar
tetap bersama Rasul karena melihat keberkahan darinya. Sampai pada peristiwa
pembelahan dada yang pertama, Halimah takut dan mengembalikan beliau kepada
Aminah khawatir terjadi sesuatu padanya. Akhirnya Rasulullah diasuh oleh Aminah
sampai beliau wafat di saat Rasulullah masih berusia 6 tahun. Sebelum wafat,
Aminah sempat membawa Muhammad berziarah ke makam ayahnya dan memperkenalkannya
dengan kerabat Ibunya dari bani Najjar yang berada di Madinah dan sempat
tinggal di sana selama 1 bulan.
Setelah ibunda Aminah meninggal, Nabi
Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul Muththalib selama dua tahun sampai
Rasulullah berusia 8 tahun 2 bulan 10 hari.
Sebelum meninggal, sang kakek telah mewasiatkan agar Muhammad diasuh
oleh pamannya Abu Thalib dan di usia yang masih 8 tahun, Nabi sudah bekerja
mengembala kambing.
Di usia 12 tahun diajak berdagang ke
Syam oleh pamannya, namun akhirnya pulang kembali ke Makkah setelah sampai di
Bushra dan bertemu dengan pendeta Bahira. Khawatir kalau orang-orang romawi
akan membunuhnya. Di Usia tersebut, Rasulullah juga telah membantu pamannya
terlibat di perang Fijar ke-4 walaupun sekedar mengumpulkan anak panah. Di usia
tersebut Rasulullah juga telah menyaksikan Hilful Fudhul (persekutuan
kebijakan) orang-orang Quraish untuk membela orang yang dizalimi.
Rasulullah di usia yang ke 25 tahun
berdagang ke Syam dengan menjualkan barang milik Khadijah binti Khuwailid. Dua
bulan setelah perdagangan, Rasulullah menikahi Khadijah dan Khadijah saat itu
berusia 40 tahun. Di usia 35 tahun, Rasul ikut memperbaiki ka'bah yang Rusak.
Saat itu terjadi pertikaian di antara suku quraisy siapa yang berhak
meletakkan Hajar Aswad. Dan atas izin
Allah Rasulullah bisa melerai pertikaian itu dan meletakkan Hajar Aswad
ke tempatnya dengan tangan beliau sendiri.
Di usia yang ke 38 tanda-tanda kenabian
semakin berdatangan sehingga Muhammad menjadi buah bibir masyarakat terutama
dari kalangan pendeta dan para dukun. Karena sudah jenuh dengan kondisi yang
ada, Rasulullah mulai gemar bertahannuts di gua Hira’ untuk mendekatkan
diri Kepada Allah. Dan enam bulan sebelum berusia 40 tahun, Rasulullah
dikaruniai mimpi yang benar-benar terjadi di siang hari. Hal ini merupakan saat-saat menjelang turunnya wahyu yang
pertama.
Sungguh rangkaian kehidupan tersebut tidaklah
terjadi begitu saja, melainkan Allah telah mengaturnya sedemikian rupa. Tahapan
demi tahapan sungguh memiliki hikmah yang besar yang pada akhirnya mampu
mengantarkan Muhammad menjadi seorang Nabi. Ambillah contoh sederhana seperti
nabi telah menjadi yatim piatu sejak kecil. Tentu ini bertujuan untuk
mengokohkan mental Rasul agar tidak mudah mengeluh. Contoh lain, bahwa sejak
kecil Rasul telah menggembala kambing, dan tidak ada Nabi yang tidak menggembala
kambing. Sehingga menggembala kambing itu bisa mengantarkan nabi menjadi
pemimpin yang besar. Hingga tiba saatnya di usia 40 tahun, Muhammad diberi
wahyu berupa Al-Qur'an untuk disampaikan kepada seluruh manusia.
0 Comments:
Posting Komentar