Review Sesi III
Akademi Siroh (Ahad,
24 Januari 2016)
Dibawah Naungan
Kenabian bersama Ust. Iwan Setiawan, Lc
Oleh: Syah Azis
Perangin Angin
Kuttab Al-Fatih
Semarang
Orang-orang Yahudi dan Nasrani sendiri
saat itu juga sedang menanti nanti kedatangan seorang nabi dari kalangan
mereka. Karena dalam kitab-kitab samawi sebelumnya juga sudah dikabarkan bahwa
akan hadir ke dunia ini setelah Nabi Isa. Bahkan para ahlu kitab mereka sangat
mengetahui info detil mengenai ciri-ciri nabi yang akan dilahirkan ke muka bumi
ini melebihi pengetahuan mereka terhadap anak-anak mereka sendiri. Hanya saja
pada akhirnya mereka kufur karena ternyata nabi terakhir yang diturunkan tidak
lahir dari anak keturunan mereka.
Nabi Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam pernah bersabda, “Aku ini adalah doanya Nabi Ibrahim dan berita
gembira Nabi Isa”. Bahkan para nabi-nabi sebelumnya sudah mengabarkan kepada
umatnya bahwa akan hadir nabi yang menjadi pembenar atas ajarannya hingga para
nabi mengambil sumpah umatnya seandainya mereka masih hidup di zaman itu maka
mereka harus beriman dan menolong Nabi Muhammad.
Hal ini artinya bahwa sebelum Nabi
Muhammad lahir, jauh sebelumnya beliau sudah ditetapkan sebagai nabi. Kapan
sebenarnya penetapan tersebut? Maka untuk menjawab hal ini, kita bisa merujuk
pada hadits Nabi ketika beliau ditanya oleh para sahabat, “Kapan Anda
ditetapkan sebagai Nabi?” Kemudian Rasulullah menjawab, “Aku ditetapkan sebagai
Nabi ketika Adam masih di antara ruh dan jasad.” Sekali lagi, hal ini
menunjukkan bahwa penetapan Nabi Muhammad sebagai Nabi bukan hanya ketika nabi
berusia 40 tahun tapi jauh sekali sebelumnya sudah ditetapkan sebagai nabi. Dan
nabi-nabi sebelum beliau dilahirkan sudah mengetahui hal tersebut.
Hanya saja pertama sekali wahyu
diturunkan ketika beliau berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari pada hari senin
tanggal 12 Ramadhan. Hal ini berdasarkan perhitungan Hijriyah. Sedangkan
berdasarkan kalender Masehi, awal mula wahyu saat Rasulullah berusia 39 tahun 3
bulan 22 hari. Sekitar enam bulan sebelum awal wahyu diturunkan terjadi banyak
kejadian-kejadian aneh yang menimpa Rasulullah di antaranya ketika batu
mengucapkan salam kepada beliau, dan adanya mimpi-mimpi yang nyata. Dan sejak berusia
39 tahun, Rasulullah sudah gemar bertahannuts. Wahyu yang pertama diberikan
melalui perantara malaikat Jibril a.s adalah surat Al-‘Alaq ayat 1 sampai 5
ketika Rasul sedang bertahannuts di Gua Hira’.
Awal mula wahyu diturunkan, Rasulullah
benar-benar dalam kondisi yang amat sangat takut, sehingga mereka pulang ke
rumah dan melaporkan kepada istrinya, Khadaijah r.a. dan meminta untuk
diselimuti. Khadijah r.a. kemudian menyelimutinya dan menenangkannya serta
mencari solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh Rasulullah. Khadijah
r.a. kemudian berangkat bersama Nabi menuju pamannya yang bernama Waraqah bi
Naufal. Beliau adalah seorang penganut Nasrani yang sudah tua renta dan buta.
Waraqah bin Naufal menjelaskan perihal yang dialami oleh Rasulullah dengan
mengatakan, “Itu adalah makhluk kepercayaan Allah (Jibril) yang telah Allah
utus kepada Nabi Musa a.s. Andai saja
aku masih bugar dan muda ketika itu! Andai saja aku masih hidup ketika engkau
diusir oleh kaummu!” Rasulullah bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku”?
Waraqah menjawab, “Ya, tidak seorang pun yang membawa seperti yang engkau bawa
ini melainkan akan dimusuhi.”
Setelah itu terjadi kevakuman wahyu
selama beberapa hari namun Rasulullah sangat menanti turunnya wahyu kembali.
Hingga akhirnya malaikat Jibril hadir kembali membawa wahyu yang kedua yaitu
surat Al-Muddatstsir ayat 1 sampai dengan 5. Sejak itu Rasulullah melakukan
dakwah kepada orang-orang terdekatnya baik keluarga maupun sahabat karib beliau
yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi (Dakwah Sirriyah). Dakwah dengan
metode ini dilakukan selam 3 tahun sampai Rasulullah berusia 43 tahun. Pada
fase ini Rasulullah tidak mendapatkan cobaan yang banyak karena masih bersifat
rahasia meski ada penolakan dari beberapa orang.
Karena kedekatan itu banyak di antara
mereka yang mau menerima dakwah Rasulullah yang dalam sejarah Islam disebutkan
sebagai As-Sabiqunal Awwalun (orang orang yang paling dahulu dan pertama
masuk Islam). Mereka adalah istri Nabi, Khadijah, kemudian Zaid Bin Haritsah,
Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar bin Shiddiq, dan lain-lain. Kemudian mereka
melakukan dakwah secara giat kepada orang-orang yang mereka kenal dekat. Di
Fase ini sekitar 40 orang yang masuk Islam yang termasuk sebagai As-Sabiqunal Awwalun yang terdiri dari
semua marga Quraisy yang ada. Mereka semua masuk secara sembunyi-sembunyi.
Di antara perintah yang turun pada fase
ini adalah perintah shalat lima waktu. Wahyu yang turun pun sudah turun
berkesinambungan setelah turunnya surat Al-Muddatstsir. Ayat-ayat dan
penggalan-penggalan surat yang turun adalah ayat-ayat pendek yang berakhiran
pendek dan kokoh, berintonasi menyejukkan, dan memikat, tertata bersama suasana
yang begitu lembut dan halus. Hal ini berlaku selama 3 tahun hingga akhirnya
turun perintah dari Allah untuk melakukan dakwah secara jahriyah
(terang-terangan).
0 Comments:
Posting Komentar